Kemendikbud dan Puspresnas menyelenggarakan Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) 2023. Kegiatan KRTI ini merupakan salah satu kegiatan ajang talenta jenjang pendidikan tinggi yang bertujuan untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi mahasiswa di bidang robot terbang.
Pada KRTI tersebut terdapat empat divisi atau kategori utama, yaitu Divisi Racing Plane, Divisi Fixed Wing, Divisi Vertical Takeoff Landing (VTOL), dan Divisi Technology Development. Tuan rumah pada tahun ini yaitu BPTI dan ITERA yang diselenggarakan di Tulang Bawang.
Pada kesempatan kali ini TimSKYRONE yang merupakan Mahasiswa Program Studi Teknik Elektro yang terdiri dari Muhammad Harish, Geotama Sebastian Sofyan, dan Siti Hindun menjadi delegasi Universitas Pertamina. Di kontes robot terbang itu mereka mengikuti divisi Vertical Takeoff Landing (VTOL).
"Divisi VTOL memiliki fokus pada riset pesawat tanpa awak (drone) guna untuk melakukan penyelesaian misi yang telah ditentukan oleh juri. Keunggulan yang dimiliki oleh Tim SKYRONE berupa sistem drone yang terintegrasi dengan ROS (Robot Operating System) yang merupakan sebuah sistem software untuk menggabungkan seluruh sensor, aktuator, dan jaringan dalam satu sistem komunikasi. Selain itu, robot ini juga dilengkapi algoritma SLAM (Simultaneous Localization and Mapping) yang dapat mengetahui posisi secara akurat dan presisi," Jelas Muhammad Harish selaku ketua tim.
Terdapat sebanyak 18 tim dari berbagai perguruan tinggi yang ada di Indonesia yang berhasil menjadi finalis nasional. Berkat inovasi tersebut Tim SKYRONE UPER berhasil meraih peringkat 8 besar pada kompetisi tingkat nasional dan juara 2 tingkat wilayah.
Harish mengatakan, "Banyak rintangan dan halangan yang kami dapatkan saat melakukan riset pada robot, mulai dari adanya kerusakan sistem, drone mengalami crash dan rusak, hingga kesalahan program yang terjadi. Akan tetapi dengan semangat dan bimbingan yang selalu diberikan oleh dosen pendamping kami yaitu Dr. Arie Sukma Jaya, S.T., M.Eng., IPM, kami dapat bangkit dan terus mencoba untuk melakukan evaluasi dan perbaikan terhadap robot yang kami buat. Tentunya kami sangat berterima kasih kepada UPER dan Program Studi Teknik Elektro, serta segenap pihak yang telah membantu dalam proses riset dan pengembangan robot ini."