Gambar
1. Pembukaan kuliah tamu dari IUWASH oleh Bapak Sofyan Iskandar.
ev.universitaspertamina.ac.id
– Program Studi Teknik Lingkungan Universitas Pertamina menghadirkan Bapak
Sofyan Iskandar, Communal Sanitation Coordinator IUWASH Project IUWASH PLUS sebagai
pembicara kuliah tamu pendukung mata kuliah Drainase dan Sewerage pada Selasa,
28 September 2018. Kuliah tamu ini membahas kondisi sanitasi Indonesia dan
peran IUWASH PLUS (US Aid) dalam memperbaiki kondisi di Indonesia. Turut hadir
dalam acara yang diselenggarakan di Universitas Pertamina ini dosen Program
Studi Teknik Lingkungan dan mahasiswa Teknik Lingkungan angkatan 2016.
IUWASH
PLUS (Indonesia Urban Water, Sanitation, & Hygiene Penyehatan Lingkungan
Untuk Semua) merupakan suatu proyek yang membantu pemerintah indonesia dalam
meningkatkan akses layanan air bersih dan sanitasi serta meningkatkan perilaku
kebersihan utama di kalangan penduduk miskin dan perkotaan. Dalam mencapai
targetnya, USAID IUWASH PLUS bekerja sama dengan lembaga pemerintah dan donor,
sektor swasta, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), komunitas, dan lain-lain.
Meningkatkan akses air minum hingga 1 juta jiwa di Indonesia menjadi salah satu
target USAID IUWASH PLUS. Program ini mendampingi 32 Pemerintahan Daerah di
seluruh Indonesia yang terletak di 8 provinsi yang mencakup Sumatera Utara,
Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Maluku, Maluku Utara dan
Papua, dan 2 daerah khusus di DKI Jakarta dan Kabupaten Tangerang.
Gambar
2. Pemaparan materi oleh Bapak Sofyan Iskandar kepada mahasiswa TL UP.
Menurut
data yang didapatkan IUWASH pada tahun 2017, standar kelayakan fasilitas toilet
yang dimiliki masyarakat Indonesia adalah 77% dalam kategori layak dan 12%
dalam kategori kurang layak. Toilet yang tergolong ke dalam kategori kurang
layak adalah toilet yang membuang limbahnya langsung ke badan air. “Biasanya
dikarenakan faktor ekonomi dan keterbatasan lahan” ucap pembicara, Bapak Sofyan
Iskandar.
Bapak
Sofyan Iskandar memaparkan bahwa terdapat beberapa faktor penentu keberlanjutan
layanan limbah domestik yaitu domestik, institusi, regulasi, finansial, teknik
cakupan layanan, operasional, dan lingkungan. Selain itu, beliau juga
memberikan pemahaman mengenai pengelolaan lumpur tinja mulai dari skema
pengelolaan, regulasi dan pengembangan regulasi pengelolaan lumpur tinja
terpadu, pengembangan Standar Operasional Prosedur (SOP) Instalasi Pengolahan
Limbah Tinja (IPLT), dan tantangan dalam pengelolaan Layanan Lumpur Tinja
Terpadu (LLTP).
Antusiasme
para peserta menambah kesan baik selama kegiatan kuliah tamu ini. “Kalau ilmu
yang didapat, pastinya wawasan kita tentang sanitasi di Indonesia jadi
bertambah. Ternyata masih banyak penduduk Indonesia yang belum memiliki
instalasi sanitasi yang sesuai standar” kata Rizki Dika, mahasiswa teknik
lingkungan UP angkatan 2016.
(Tim
Jurnalis TL/Rahajeng & Stacia)