Sukabumi, 19 Juli 2025 – Program Studi Teknik Geofisika Universitas Pertamina telah selesai melaksanakan kuliah lapangan di kawasan Mata Air Panas Cisukarame dan Geyser Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Kegiatan yang berlangsung dari 11 - 19 Juli 2025 ini menjadi salah satu agenda akademik utama untuk memperkuat pemahaman mahasiswa dalam penerapan metode geofisika pada kondisi nyata di lapangan.
Selama lebih dari satu minggu, mahasiswa tidak hanya mempelajari teori, tetapi juga melakukan investigasi langsung terhadap kondisi geologi bawah permukaan di wilayah yang dikenal memiliki fenomena geologi unik berupa geyser aktif. Lokasi ini dipilih karena menyimpan potensi panas bumi, mineral, sekaligus risiko bencana geologi yang membuatnya relevan sebagai laboratorium alam bagi para calon geosaintis muda.
Penerapan Berbagai Metode Geofisika di Medan NyataMengusung tema
“Integrasi Metode Geofisika untuk Delineasi Potensi Panas Bumi dan Evaluasi Mitigasi
Bencana di Daerah Cisolok dan Sekitarnya”, mahasiswa secara bergantian menerapkan
enam metode geofisika utama, yakni:
-
Magnetik untuk deleniasi struktur bawah permukaan berdasarkan nilai medan magnet batuan;
-
Resistivity untuk memetakan nilai resistivitas listrik bawah permukaan;
-
Seismik Refraksi untuk menganalisis kecepatan rambat gelombang seismik pada lapisan bawah permukaan;
-
Seismik Pasif untuk merekam getaran alami bumi sebagai penanda kondisi geologi;
-
Ground Penetrating Radar (GPR) untuk mengidentifikasi utilitas dangkal bawah permukaan;
-
Gravity dan DGPS untuk deleniasi struktur bawah permukaan berdasarkan distribusi nilai densitas batuan, serta penentuan koordinat dengan ketelitian tinggi.
Khusus DGPS, mahasiswa secara langsung mendapatkan dukungan teknis dari tim geomatika Pertamina Hulu Energy (PHE), berupa penyediaan alat Total Station, Trimble R8 dan Alat Survei Drone. Peralatan tersebut digunakan untuk memastikan pemetaan titik akuisisi data dilakukan secara akurat dan presisi, sehingga kualitas hasil pengukuran semakin terjamin.
Kolaborasi Tim dan Tantangan Lapangan
Proses pembelajaran di lapangan tidak sebatas pengoperasian instrumen, tetapi juga mencakup perencanaan survei, pencatatan parameter, akuisisi data, hingga evaluasi harian. Kondisi medan yang berbukit, banyak aliran sungai dan terjal menuntut mahasiswa untuk meningkatkan koordinasi, kedisiplinan, dan keterampilan adaptif.
Pengalaman Autentik: Menyaksikan Aktivitas Geyser
Salah satu momen paling berkesan adalah ketika mahasiswa menyaksikan secara langsung semburan geyser aktif. Fenomena tersebut memberikan gambaran nyata tentang bagaimana energi panas bumi bekerja, sekaligus membuka wawasan mengenai potensi energi terbarukan. Dengan pengalaman tersebut, mahasiswa tidak hanya terlatih secara teknis, tetapi juga terbentuk sebagai problem solver di bidang energi dan kebencanaan, sekaligus siap berkontribusi pada eksplorasi sumber daya alam secara berkelanjutan.
Menjadi Generasi Geosaintis Tangguh untuk NegeriKuliah lapangan ini membuktikan bahwa pembelajaran paling efektif tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga melalui
interaksi langsung dengan alam. Melalui kombinasi antara pendekatan ilmiah, pengalaman lapangan yang autentik, dan kerja tim yang solid, mahasiswa Teknik Geofisika Universitas Pertamina dilatih untuk menjawab tantangan di sektor energi dan kebencanaan yang semakin kompleks.
Tertarik mengeksplorasi bumi secara ilmiah dan berkontribusi pada energi masa depan? Bergabunglah bersama Program Studi Teknik Geofisika Universitas Pertamina dengan mendaftar melalui laman resmi https://pmb.universitaspertamina.ac.id
Jadilah bagian dari generasi geosaintis muda yang siap menghadirkan inovasi demi masa depan energi yang tangguh dan berkelanjutan!
[Penulis : Muhammad Wildi N I]
