Jepang dikenal sebagai salah satu negara maju di dunia. Kemajuan dalam bidang teknologi menjadikan Jepang sebagai negara yang cukup disegani tidak hanya di kawasan Asia saja termasuk wilayah Amerika dan Eropa.
Dilansir dari laman majalah CEOWORLD, terdapat 10 negara negara terbaik untuk memulai karir ditinjau dari skor kesempatan kerjanya. Dalam hal ini Jepang berada pada posisi ke 5 dengan jumlah skor sebanyak 96,15 poin. Majalah CEOWORLD tersebut menghitung peringkat dan skor kesempatan kerja berdasarkan 7 indikator yaitu ketersediaan pekerjaan, keprogresifan, kekuatan ekonomi, kondisi wirausaha, tingkat pengangguran, jumlah startup baru per 100 ribu penduduk, kelulusan per 100 ribu penduduk, dan tingkat pertumbuhan pekerjaan (Databoks, 2022).
Melalui kuliah umum Mata Kuliah Cipta Karsa, Universitas Pertamina menggelar webinar terkait perencanaan karir setelah kuliah dengan judul "Inspiring Lecture: Build your Career in Japan," dengan narasumber Dr. Sumarsono Sudarto, CEO PT Elit Tutors Indonesia.
Pada pemaparan materinya narasumber menjelaskan alasan dirinya memutuskan untuk bekerja di Jepang karena beberapa faktor seperti di Jepang terdapat 500 perusahaan kekayaan global. Selanjutnya, ekosistem kelas dunia yang memiliki berbagai akses dan fasilitas seperti peningkatan karirs, sistem kesehatan, sistem pendidikan, kendaraan ukim, makan dan minuman, fasilitas olahraga, dan keamanan yang terjamin serta, jaminan sosial seperti asuransi kesehatan nasional dan perusahan, asuransi ketenagakerjaan, pensiunan perusahaan, kesehatan anak, asuransi pendidikan, dan lain sebagainya. Keempat, distribusi pendapatan yang sesuai.
Dr. Sumarsono Sudarto menjelaskan bahwa bekerja di negara orang tidaklah mudah, karena kita perlu beradaptasi dengan banyak hal seperti budaya negara tersebut mulai dari lingkungan, gaya komunikasi, pola pikir, gaya hidup, gaya bekerja, dan lainnya. Sehingga tidak dapat dipungkiri jika kita mendapati culture shock.
"Orang Jepang dikenal dengan kedisiplinannya terhadap waktu. Hal inilah yang sangat saya rasakan selama bekerja di Jepang. Misalnya jam kerja mulai pukul 08.00 dan mereka sudah mulai bekerja pukul 07.30. Dan ketika waktu istirahat misalnya pukul 12.00 - 13.00, mereka pukul 12.40 sudah kembali ke meja masing-masing untuk memulai bekerja," Jelas Dr. Sumarsono Sudarto.
Setiap orang memiliki kesempatan yang sama dalam berkarir, namun tidak semua orang memiliki daya juang yang sama untuk mencapai atau mewujudkan karir tersebut. Maka dari itu, teruslah bermimpi dan berusaha untuk mencapai cita-cita karir impian kita semua.
"Pelajari dan kuasai Bahasa Inggris dan Bahasa Jepang, namun jangan tinggalkan Bahasa Indonesia. Berusaha, berdoa, dan seimbang itu adalah kunci dan prinsip yang saya pegang,"tutup Dr. Sumarsono Sudarto. [NA].