Menurut catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sepanjang tahun 2021, terdapat 5.402 bencana yang melanda di Indonesia. Dari angka tersebut, banjir menjadi bencana yang paling sering terjadi dengan jumlah kejadian sebesar 1.794. Bencana banjir dan terus meningkat hingga pada tahun 2023 menyebabkan kerugian hingga 141.47 miliar.
Tingginya kerugian akibat banjir mendorong mahasiswa Universitas Pertamina berinovasi menciptakan ”Scissor Lift Prototype with Arduino, Python, and Water Level Sensor for Flood Protections of Electronics and Non-Electronics”. Scissor Lift merupakan alat pendeteksi banjir sekaligus pemutus sumber listrik dengan memanfaatkan teknologi mikrokontroler dan sensor water level. Sensor water level akan mengirimkan sinyal ke scissor lift ketika mendeteksi genangan air. Sinyal tersebut akan membuat scissor lift secara otomatis memutus aliran listrik di lokasi banjir. Kemudian ketika banjir surut dan sensor water level tidak lagi mendeteksi keberadaan air, maka scissor lift akan secara otomatis menghidupkan kembali arus listrik.
Berkat inovasi ini, Muhammad Fajri, Fariz Ramadhan Ponto, dan Putra Anugrah berhasil meraih juara kategori Best Detail Design pada Lomba Nasional Tahunan Rancang Bangun Mesin (LNT-RBM) XII-2023 di Universitas Pasundan. Lomba ini mengangkat tema “Alat Bantu Kebencanaan” dan diikuti oleh 155 tim mahasiswa Program Studi Teknik Mesin di seluruh Indonesia. Kompetisi LN-RBM XXI-2023 diadakan pada 5 Oktober 2023 dengan tujuan agar mahasiswa dapat mengimplementasikan ilmu teknik yang telah dipelajari di kelas.
“Berkat mata kuliah ilmu desain gambar teknik, mekatronika, statistika struktur, dan kekuatan material yang kami dapatkan di kelas, kami bisa menciptakan Scissor Lift. Kami berhadap alat ini bisa mengurangi resiko terendamnya alat elektronik dan nonelektronik saat terjadinya banjir. Semoga tidak ada lagi korban jiwa akibat sengatan listrik saat banjir,” ujar Fariz, mahasiswa Program Studi Teknik Mesin Universitas Pertamina.