Jakarta, 13 Juni 2023 - Pertamina Kilang Internasional Cilacap merupakan salah satu dari 7 jajaran unit pengolahan di tanah air, yang memiliki kapasitas produksi terbesar yakni 348.000 barrel/hari, dan terlengkap fasilitasnya (Website Pertamina.com).
Memperingati hari jadi yang ke enam tahun, Pertamina Kilang Internasional Cilacap menggelar ajang kompetisi yang diberi nama lomba kreativitas mahasiswa tingkat nasional berupa kompetisi Karya Tulis Ilmiah (KTI) dengan tema "Mewujudkan Pemberdayaan Masyarakat Daerah Cilacap Berbasis Energi Baru Terbarukan yang Aman, Handal, Efisien, Ramah Lingkungan dan Berkeuntungan." Kompetisi tersebut dilaksanakan pada tanggal 8 - 9 Juni 2023 yang dilakukan secara luring.
Kini Tim Kyai Maja Boys yang terdiri dari Sandi Pamungkas dan Rian Eriansyah ikut serta dalam ajang kompetisi tersebut. Sandi membawa inovasi bernama Crabcycle “Pemanfaatan Limbah Cangkang Kepiting Hasil Produksi Rumah Makan Menjadi Batako Penghasil Energi Listrik Guna Membantu Pembangunan Infrastruktur Ramah Lingkungan di Wilayah Pesisir Kabupaten Cilacap."
Crabycle merupakan batako ramah lingkungan berbahan dasar cangkang kepiting yang dapat menghasilkan energi listrik melalui pemanfaatan energi panas dan dingin pada batako.
Bahan dasar inovasi tersebut merupakan penting karena pada Januari 2023, Indonesia merupakan negara dengan peringkat no 1 sebagai wilayah penghasil kepiting terbanyak di dunia. Menurut data dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), sepanjang tahun 2023 Indonesia memiliki jumlah kepiting sebanyak 1.792.500 Juta Ton ekor atau sekitar 60% olahan laut
Pemilihan lokasi Cilacap juga didasarkan karena populasi rumah makan terbanyak di Jawa Barat adalah Kabupaten Cilacap dengan total 152.000 rumah makan. Dari angka tersebut sekitar 87% rumah makan berada pada wilayah pesisir dan menyajikan olahan laut seperti kepiting, udang, dan ikan.
Limbah organik berupa cangkang kepiting tersebut menimbulkan permasalahan bagi lingkungan. Selain itu, menurut Badan Pusat Statistik (BPS), pada januari 2023 sekitar 1/4 wilayah Kabupaten Cilacap belum terjangkau energi listrik. Permasalahan-permasalahan tersebutlah yang membuat Sandi dan Rian dapat menciptakan inovasi Crabycle.
Metode penelitian yang dipakai adalah interval (cangkang kepiting, batako) dan skala likert (tegangan listrik). Melalui hasil penelitian ini, batako yang dikolaborasikan dengan thermoelectric dapat mengubah panas dan dingin suhu sekitar menjadi energi listrik. Ketika siang hari maka batako akan menyerap energi panas, namun ketika malam hari batako akan menyerap energi dingin.
Keunggulan dari inovasi ini adalah dari hasil pengujian didapatkan bahwa crabycycle mampu menghasilkan energi listrik yang ramah lingkungan dengan memanfaatkan panas dan dingin batako diubah menjadi energi listrik. Dari hasil pengujian satu buah crabycycle dapat menghasilkan 21 Volt dalam 1 hari. Maka dibutuhkan sekitar 6000 batako untuk membuat 1 bangunan rumah. Jika dikalikan 6000 crabycycle x 21 volt =126.000 Volt.
Listrik tersebut sudah cukup untuk kebutuhan energi listrik sehari-hari untuk berbagai macam bangunan mulai dari rumah tangga, hotel, dan minimarket. Sehingga orang yang mengaplikasikan crabycycle untuk membuat bangunanya tidak perlu membeli subsidi listrik lagi. Jumlah crabycycle yang digunakan sangat mempengaruhi jumlah
energi listrik pada suatu bangunan.
Inovasi yang Sandi dan Rian cetuskan mampu menghantarkan mereka lolos dalam tahap finalis 10 besar setelah berhasil menyisihkan 149 peserta lainya di babak penyisihan. Dari 10 finalis mereka berhasil menggandeng juara harapan 1 tingkat nasional. [NA].
