Koordinator Penerimaan Negara dan Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak Minyak dan Gas Bumi, Heru Windiarto dan jajaran melaporkan bahwa dalam APBN Tahun 2023 telah ditargetkan penerimaan migas sebesar Rp 131,2 triliun, hal tersebut telah disetujui oleh Pemerintah dan DPR RI. Selain itu, Heru juga menjelaskan bahwasannya besaran tersebut dihitung dengan menggunakan asumsi makro dimana lifting minyak bumi sebesar 660 MBOPD dan lifting gas bumi sebesar 1.100 MBOEPD (Website resmi Kementerian ESDM, 2023). Akan tetapi pencapaian target lifting migas ini terdapat kendala seperti di lapangan, operasional, pengembangan, serta kendala teknik dan non teknis lainnya.
Berdasarkan permasalahan tersebut hebatnya Tim mahasiswa UPER menginisiasi sebuah propose idea untuk pengembangan lapangan. Evaluasi secara keseluruhan dari GGR. Hasil yang didapatkan yaitu dimana ide tersebut mendapatkan nilai Net Present Value (NPV) tertinggi dibandingkan tim lain, yakni sekitar 5.76 Juta USD dengan kumulatif produksi minyak sebesar 2.403 ribu barrel.
Tim mahasiswa UPER tersebut yaitu Rafif Athallah (Mahasiswa Program Studi Teknik Geofisika), Osama Aji Abdurrahman (Mahasiswa Program Studi Geologi), dan Ferdiansyah Rahman (Mahasiswa Program Studi Teknik Perminyakan).
Melalui ide tersebut mereka mampu meraih juara 1 ajang kompetisi “PetroCup Student Mini Competition: Field Development Plan," yang diselenggarakan oleh Indonesian Petroleum Association (IPA) & Nafta College di IPA Convention & Exhibition (IPA Convex) 2023.
IPA Convex 2023 merupakan kompetisi yang menggunakan interactive simulator dengan cakupan studi Geologi, eksplorasi, pengembangan lapangan, dan operasi lapangan migas. Pada ajang kompetisi tersebut peserta dituntut untuk bisa mengembakan lapangan migas yang telah beroperasi sebelumnya. Selain itu, peserta sudah diberikan suatu dataset untuk diolah bagaimana caranya dapat mempertahankan produksi atau meningkatkannya yang dapat dilakukan dengan cara perforasi, stimulasi, maupun fracturing, dan shut off water well.
"Kami sebagai mahasiswa tahun akhir, akhirnya bisa memberikan dan mengharumkan nama kampus untuk terakhir kalinya sebelum kami semua selesai bertugas di kampus ini sebagai mahasiswa. Predikat juara 1 yang tim kami dapatkan tersebut tidak lain karena berkat kolaborasi yang sangat keren antar program studi yaitu Teknik Geofisika, Teknik Geologi, dan Teknik Perminyakan,"ucap Ferdiansyah Rahman.
Imbuh Rafif Athallah, “Perlombaan ini sangat seru, banyak ilmu yang bisa didapatkan karena kami belum pernah diberikan data integrasi dari disiplin ilmu GGR (Geophysics, Geology, dan Reservoir). Semoga acara seperti ini dapat diselenggarakan lagi di tahun berikutnya, karena lomba ini merupakan jembatan dari apa yang telah dipelajari di bangku perkuliahan kepada industri untuk diaplikasikan.”