Logo Universitas Pertamina
ID / EN
Berita Kampus

Green Chemistry for Industrial Excellence 2025: Dorong Transformasi Industri Kimia Hijau dan Berkelanjutan di Indonesia


Published by: Universitas Pertamina Rabu, 17 September 2025
Dibaca: 24 kali
Cikarang, 17 September 2025 – Lebih dari 52 akademisi, praktisi industri, ahli kimia, hingga penggiat lingkungan dari berbagai daerah di Indonesia berkumpul di Nuanza Hotel and Convention Cikarang dalam ajang Green Chemistry for Industrial Excellence 2025 (GCIE). Kegiatan yang berlangsung pada 16–17 September ini diselenggarakan oleh Global Greenchem Innovation & Network Program Indonesia (GGINP Indonesia) sebagai langkah strategis mempercepat transformasi industri nasional melalui penerapan konsep green chemistry yang berorientasi pada keberlanjutan.

GCIE merupakan bagian dari rangkaian Green Chemistry Training yang sebelumnya telah sukses dilaksanakan di Jakarta dan Surabaya. Inisiatif ini bertujuan memperkuat kesadaran akan pentingnya praktik kimia berkelanjutan, isu Persistent Organic Pollutants (POPs), sekaligus membangun kolaborasi erat antara dunia akademik dan industri agar prinsip kimia hijau dapat diimplementasikan secara nyata dalam berbagai lini produksi.

Kolaborasi Lintas Sektor untuk Industri Hijau

Partisipasi peserta dari beragam sektor seperti plastik, kimia, pengelolaan limbah, material, jasa, kertas, farmasi, cat dan pelapis, keramik, semen, hingga agrokimia menunjukkan bahwa semangat penerapan green chemistry telah melampaui batas wilayah dan disiplin ilmu.

Tak hanya itu, GCIE juga menegaskan pentingnya inklusivitas dalam pembangunan industri berkelanjutan. Dari total peserta, 64% merupakan pria dan 36% wanita. Kehadiran perempuan dalam kegiatan ini memperkaya perspektif dan memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam merumuskan solusi menuju industri hijau.

Dengan semangat kolaboratif yang terbangun selama dua hari penyelenggaraan, GCIE diharapkan mampu menjadi katalis transformasi industri Indonesia yang lebih efisien, bertanggung jawab, serta selaras dengan agenda global dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Dukungan Pemerintah dan Komitmen Global

Program GGINP merupakan inisiatif internasional yang diprakarsai oleh United Nations Industrial Development Organization (UNIDO) dan Yale University, serta dilaksanakan di enam negara: Indonesia, Uganda, Ukraina, Yordania, Peru, dan Serbia. Fokus utamanya adalah penerapan 12 Prinsip Green Chemistry guna mengurangi ketergantungan pada zat berbahaya sekaligus mendorong terciptanya produk yang lebih ramah lingkungan.

Dalam sambutannya, Sri Bimo Pratomo, Sekretaris Direktorat Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil, Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, menyampaikan apresiasinya terhadap pelaksanaan GGINP:

“Inisiatif ini tidak hanya merupakan kerja sama teknis, tetapi juga langkah strategis menuju transformasi industri kimia nasional agar lebih bertanggung jawab, kompetitif, serta ramah lingkungan,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa fokus program tidak hanya pada isu POPs, tetapi juga pada pengurangan emisi, merkuri, dan mikroplastik. Hal ini sejalan dengan target Indonesia untuk menurunkan emisi hingga 43,2% pada 2030, meningkatkan bauran energi terbarukan hingga 34%, serta menyerap 140 juta ton CO₂ per tahun melalui implementasi FOLU Net Sink 2030.

Hal senada disampaikan Erik Teguh Primiantoro, GEF Focal Point dan Staf Ahli Bidang Hubungan Internasional serta Diplomasi Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. Menurutnya, penerapan green chemistry tidak hanya memberi manfaat bagi lingkungan, tetapi juga membawa dampak positif secara sosial dan ekonomi.

Kehadiran tokoh internasional seperti Salil Dutt (Chief Technical Advisor, UNIDO) dan Lars Ratjen (Global Program GGINP, Yale–UNIDO) turut memperkuat komitmen global terhadap implementasi program ini di Indonesia.

Dari Edukasi hingga Aksi Nyata

GCIE 2025 menghadirkan beragam sesi inspiratif dan diskusi strategis selama dua hari penyelenggaraan. Hari pertama dibuka dengan pemaparan Purwanto dari Universitas Diponegoro mengenai 12 Prinsip Green Chemistry, serta paparan dari Dwindrata Basuki Aviantara (Badan Riset dan Inovasi Nasional) terkait bahaya Persistent Organic Pollutants.

Isu waste management turut dibahas oleh Muhammad Fariz dari perusahaan Big Four, sementara praktik nyata penerapan green chemistry dipaparkan oleh industri seperti PT Arjuna Utama Kimia dan PT Pupuk Iskandar Muda. Hari pertama ditutup dengan Focus Group Discussion yang melibatkan regulator, akademisi, dan pelaku industri.

Hari kedua dibuka oleh Nonni Soraya Sambudi, Program Director Pilot Project GGINP Indonesia (Universitas Pertamina), yang memperkenalkan inisiatif membantu industri mengurangi penggunaan bahan kimia yang mengandung POPs. Agenda dilanjutkan dengan studi kasus internasional oleh Lars Ratjen dan diskusi kelompok yang memperdalam strategi implementasi green chemistry di industri nasional.

Kolaborasi Menuju Industri Berkelanjutan

Melalui rangkaian kegiatan inspiratif, partisipasi lintas sektor, dan dukungan kuat dari pemerintah serta komunitas internasional, GCIE 2025 berhasil memperkuat ekosistem kolaborasi menuju industri kimia Indonesia yang lebih hijau, inklusif, dan berdaya saing global.

GGINP Indonesia mengajak seluruh pemangku kepentingan industri untuk bersama-sama menjadikan green chemistry sebagai standar nasional, demi mewujudkan masa depan industri yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Tentang GGINP Indonesia

Global Greenchem Innovation & Network Program Indonesia merupakan bagian dari inisiatif global yang diprakarsai oleh UNIDO dan Yale University untuk mendorong penerapan prinsip green chemistry di berbagai sektor industri. Di Indonesia, program ini dilaksanakan oleh Universitas Pertamina bersama mitra pemerintah, akademisi, dan industri, dengan tujuan mewujudkan transformasi menuju ekonomi hijau dan berkelanjutan.

Penulis: Zikri Anugrah Harahap
Editor: Humas Universitas Pertamina

Thumbnail Thumbnail Thumbnail Thumbnail
Bagikan:
Bagikan ke WhatsApp
Bagikan ke Facebook
Bagikan ke X
Bagikan ke Telegram
Bagikan ke LinkedIn

Tinggalkan Balasan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalan UU ITE

© 2025 Universitas Pertamina.
All rights reserved