Film Indonesia Kuasai Pasar Domestik, Mahasiswa Universitas Pertamina Berkontribusi Lewat Ujian Sinematografi
Published by: Universitas Pertamina
Rabu, 15 Mei 2024
Dibaca: 1127 kali
Berdasarkan data Badan Perfilman Indonesia (BPI), industri Perfilman Nasional mengalami pertumbuhan pesat sejak tahun 2018. Laporan tahun 2022 menunjukkan bahwa film Indonesia berhasil menguasai 61 persen pangsa pasar film di Indonesia, mengungguli film impor yang hanya mencapai 39 persen. Pencapaian ini merupakan prestasi tertinggi sepanjang sejarah perfilman Indonesia. Meningkatnya minat terhadap pendidikan perfilman di Indonesia merupakan salah satu implikasi dari pencapaian tersebut. Lembaga Demografi Universitas Indonesia juga mencatat bahwa subsektor film, animasi, dan video memiliki pertumbuhan tertinggi di antara seluruh sektor industri kreatif, yaitu sebesar 19,76%.
Mahasiswa Program Studi Komunikasi Universitas Pertamina berpartisipasi dalam pertumbuhan perfilman nasional melalui Mata Kuliah Sinematografi. Ujian Tengah Semester (UTS) Sinematografi menantang mereka untuk memproduksi film pendek, menghasilkan empat karya yang berjudul: "Pesan Terakhir" menceritakan tentang hubungan anak dan orang tua dalam pencarian jati diri, "Switch" menceritakan tentang hubungan pasangan dan kesehatan mental, "Tak Berujung" menceritakan tentang seorang karyawan perusahaan yang dipecat, dan "Two Side" menceritakan tentang pertemanan dengan sifat berbeda.
Ujian ini tidak hanya menilai hasil akhir film dari aspek sinematografi dan akting, tetapi juga mempertimbangkan proses pengembangan cerita, yaitu alur, script, dan konflik yang diangkat.
Vivi Varlina, M.Si selaku Dosen Sinematografi menjelaskan, "Proses pembuatan film memang panjang dan kompleks, terutama penyusunan script yang menjadi tantangan bagi tim mahasiswa karena kemungkinan munculnya banyak intervensi. Hal ini melatih mereka bekerja sama secara efisien." Meskipun begitu, antusiasme mahasiswa terhadap produksi film pendek di mata kuliah ini tetap tinggi.
"Pembuatan script dan proses syuting film memang menantang, terlebih lagi dalam manajemen waktu pembuatan naskah, pengambilan video, dan pengeditan. Tetapi, mata kuliah ini sangat menyenangkan karena kami bisa mempraktekan langsung teori yang diajarkan di kelas," ungkap Samira, Mahasiswa Prodi Komunikasi. [AN]
Bagikan:
Bagikan ke WhatsApp
Bagikan ke Facebook
Bagikan ke X
Bagikan ke Telegram
Bagikan ke LinkedIn
Tinggalkan Balasan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalan UU ITE