ev.universitaspertamina.ac.id—Bagai
tertelan masa, aspirasi suara mahasiswa mulai senyap. Pada masanya, demo
merupakan sejumput hobi bagi para mahasiswa yang peduli akan kesehatan negara.
Apakah mahasiswa sudah tidak peduli akan merah putih? Atau mahasiswa punya cara
tersendiri memberikan perhatian ke negaranya? Melalu acara Erruption,
dibahas mengenai keaktifan mahasiswa dan kepedulian atas isu-isu yang
berkembang pada negara ini. Erruption merupakan wadah seminar
dan Forum Group Discussion (FGD) yang dicetuskan oleh
Departemen Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (PSDM) Himpunan Mahasiswa Teknik
Lingkungan Universitas Pertamina (HMTL UP). Acara ini dilaksanakan pada Kamis,
5 April 2018, sore hari, di Gedung Griya Legita Universitas Pertamina. Peserta
merupakan Mahasiswa Teknik Lingkungan Universitas Pertamina angkatan 2016 dan
2017. Bapak Yoga Prawira, mantan Ketua BEM UI 2017 menjadi pembicara pada sore
itu.
Peserta Erruption berdatangan
dan mulai mengisi tempat duduk yang telah disiapkan hingga acara dimulai. Acara
terdiri dari dua sesi yakni sesi seminar dan sesi diskusi (FGD). Bapak
Yoga sebagai pembicara mulai memberi informasi dari pengalaman yang
dimilikinya. Beliau membahas mengenai bagaimana menjadi seorang mahasiswa yang
aktif pada zaman ini.
Saat FGD dimulai,
peserta dibagi menjadi beberapa kelompok diskusi kecil dan ditugaskan untuk
mencari solusi dari sebuah pemasalahan sosial. Kelompok kecil tersebut
diharapkan menjadi tempat bagi mahasiswa berhati kecil yang sebenarnya peduli
akan negaranya untuk mengeluarkan puluhan solusi jitu. Bagai dihidupkan
kembali, seluruh mahasiswa antusias membagikan pendapat dan solusi akan
permasalahan yang diberikan.
Peserta FGD sedang
menyuarakan pendapatnya atas isu yang sedang dibahas.
Senja berganti malam, Erruption harus
berakhir. Bukan berarti demo adalah buruk dan bukan berarti tidak demo juga
buruk. Mahasiswa punya cara tersendiri untuk menghapuskan permasalahan
negaranya. HIDUP MAHASISWA! (Tim Jurnalis TL/Hilmi & Adji)