Jakarta, 28 November 2021 - Dimasa yang akan datang ketersediaan cadangan akan bahan bakar fosil terus menerus berkurang. Sementara kebutuhan energi untuk memenuhi kehidupan manusia terus meningkat. Sehingga perlu adanya transisi energi yang dilakukan di masa depan salah satunya dengan energi baru terbarukan.
Berdasarkan data dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan bahwa cadangan minyak bumi Indonesia tersedia hingga 9,5 tahun kedepan dan gas bumi hanya bisa berproduksi sekitar 17,7 tahun. Peluang dalam memanfaatkan energi baru terbarukan (EBT) mulai untuk dibangun sebagai energi alternatif yang berkelanjutan.
“Indonesia memiliki banyak ketersediaan seperti matahari, air, angin panas bumi yaitu dinamakan energi baru terbarukan. Banyak Energi baru terbarukan yang belum kita panen 100 persen, untuk itu generasi kita harus mulai menggunakannya seperti saya yang saat ini mulai menggunakan mobil listrik” Ujar Ridwan Kamil Gubernur Jawa Barat dalam webinar Cipta Karsa IX yang dilaksanakan Universitas Pertamina, Sabtu (27/11).
Ridwan Kamil yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan (ADPMET) juga mengungkapkan bahwa 2050 kita bisa menggunakan energi ramah lingkungan.
“ Menurut studi dari Stanford University di tahun 2050 perusahaan dunia bakal menggunakan energi ramah lingkungan , untuk itu jika kita Indonesia memiliki politik yang keren kita tidak perlu menggunakan bensin lagi” ungkap Ridwan Kamil
Dalam pemaparannya pada seminar daring Cipta Karsa IX yang bertajuk Energi Bersih untuk Indonesia 4.0, Ridwan Kamil juga menitipkan pesan kepada seluruh mahasiswa Universitas Pertamina untuk melakukan riset-riset yang berkaitan dengan energi terbarukan
“Saya titip, sebagai organisasi kami membutuhkan riset-riset dari adik-adik terkait dengan energi terbarukan untuk masa depan energi kita, kalau bukan kita siapa lagi kalau tidak dari sekarang kapan lagi. ”tambahnya. (LT)