Jakarta, 07 Juli 2021 - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengungkapkan bahwa kasus harian Covid-19 di DKI Jakarta masih terus meningkat. Sementara itu kasus kematian Covid-19 harian di Jakarta mencapai rata-rata 43 orang per Juli 2021
Kendati demikian, masih banyak masyarakat yang enggan mengikuti protokol kesehatan, salah satunya memakai masker. Masyarakat masih memiliki kesadaran rendah terhadap mengikuti protokol kesehatan salah satunya dalam menggunakan masker. Pada periode Juli, tingkat rata-rata kepatuhan masyarakat secara nasional hanya sebesar 7,46 persen.
Melihat masih rendahnya tingkat kesadaran penggunaan masker tersebut, alumni Universitas Pertamina merancang sebuah prototipe buka tutup masker secara otomatis (auto mask). Megandi, S.Kom. merancang sebuah inovasi teknologi terbaru yang berguna untuk menarik minat masyarakat dalam menggunakan masker. Megandi turut menjelaskan ide awal membuat auto mask adalah kesadaran bahwa dirinya dan teman-temannya yang masih rendah terhadap penggunaan masker.
“apa yang kira supaya diri saya dan teman saya lebih peduli dengan penggunaan masker, hal ini yang mendasarkan saya untuk membuat auto mask.”, ungkap Megandi.
Auto mask tersebut dirancang dengan sensor suara, dirancang dengan menggunakan program microcontroller yang disambungkan dengan perangkat mobile sehingga dapat dikendalikan dengan suara. Uniknya dalam merancang prototipe ini, Megandi menggunakan stik es krim dan beberapa lidi sebagai penyangga masker tersebut.
Menurut Megandi, penggunaan teknologi sederhana tersebut mampu menarik minat masyarakat untuk menggunakan masker. Selain itu teknologi ini juga memungkinkan untuk meminimalisir kontak tangan dengan masker yang digunakan. “Harapannya agar masker ini dapat dikembangkan lagi, terlebih lagi dapat membantu masyarakat yang penyandang disabilitas.”, tambahnya.
Keberhasilan Megandi dalam merancang prototipe auto mask didasari pula oleh pengetahuan yang telah diperolehnya semasa ia berkuliah. Melalui Program Studi Ilmu Komputer Universitas Pertamina, Megandi mendapatkan pengetahuan dalam membuat software, sehingga dalam perjalanannya membuat prototipe ini Megandi merasa sangat terbantu. 
