Berita Energi
Bahan Ini Bisa Jadi Tumpuan Transisi Energi di PLTU

Published by: cnbcindonesia.com 30 June 2022
Di baca: 13 kali
Jakarta, CNBC Indonesia - Penggunaan biomassa dalam Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dinilai sebagai salah satu langkah strategis untuk mengurangi emisi karbon. Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Dadan Kusdiana penggunaan biomassa memiliki sisi ketahanan dan jaminan pasokan sumber energi lebih terjamin karena tidak bergantung pada kondisi alam.

Menurutnya, penggunaan biomassa hanya bergantung pada sumber daya manusia selaku pengelola. "Saya yakin teknologi co-firing ini bisa menjadi tumpuan utama. Apalagi, Indonesia sebagai negara agraris yang secara kemampuan maupun ketersediaan lahan sangat bisa dikembangkan," ujar Dadan dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (1/7/2022).

Seperti diketahui PT PLN (Persero) mencoba langkah akselerasi penurunan emisi karbon dengan cara memasifkan teknologi co-firing di PLTU. Langkah ini menjadi bagian dari roadmap PLN dalam penurunan emisi di sektor pembangkit listrik.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, teknologi Co-firing yang juga berbasis ekonomi kerakyatan akan melibatkan masyarakat terlibat aktif dalam pengelolaan sampah/limbah menjadi biomassa. Masyarakat juga terlibat aktif dalam mengelola hutan energi sebagai bahan baku biomassa.

"Kalau batu bara, kan, kita bicara bisnis secara korporasi. Tapi kalau kita bicara biomassa, maka ini bicara ekonomi kerakyatan," tegas Darmawan.

Dia mencontohkan, ada banyak lahan tandus di Indonesia yang dapat ditanam tanaman seperti kaliandra atau jenis tanaman energi lainnya yang diolah menjadi biomassa. Menurut Darmawan, cara ini sekaligus dapat mendukung ekonomi masyarakat.

"Di Pulau Jawa ada 800 ribu hektar tanah kering. Ini masih bisa dimanfaatkan untuk energi biomassa. Ini bisa menjadi titik ekonomi baru dan membangun kekuatan rakyat dalam meningkatkan produksi energi. Kita menciptakan lapangan kerja dan kita juga jaga lingkungan," kata dia.
Sebagai informasi, PLN bakal menerapkan teknologi co-firing pada 52 PLTU yang total kapasitasnya 18 gigawatt (GW), di mana kebutuhan pasokan bahan bakar biomassa yang akan mensubstitusi sebagian batubara pada 2025 sebesar 10,2 juta ton per tahun. Melalui program ini PLN bisa menurunkan emisi karbon sampai 11 juta ton CO2. 
Thumbnail

Tinggalkan Balasan

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

© 2021 Universitas Pertamina.
All Rights Reserved